My pLayLisT

Sabtu, 19 Agustus 2017

Sunnatullah Adanya Ujian di Dalam Kehidupan



TAFSIR AL HAYAH
DR. Ahzami Samiun Jazuli, MA - TV ONE
Jum’at 11 Agustus 2017

Sunnatullah Adanya Ujian di Dalam Kehidupan

Mengapa harus ada ujian bagi orang mukmin? Konsekuensinya adalah huznudzon kepada Allah.

Manfaat adanya ujian jika disikapi dengan sabar dan ikhlas karena Allah Ta’ala :

1)      Menghapuskan dosa-dosa.

Apabila kita benar menyikapinya bisa jadi sarana penghapus dosa. Rasulullah : “Tidaklah seorang mukmin ditimpa musibah pada dirinya, hartanya pada keluarganya sehingga menjadikan dia sedih melainkan semuanya itu menjadi sebab dihapuskannya dosa-dosanya di hadapan Allah.” (HR. Bukhori Mulim)

Inilah yang menyebabkan kita harus senantiasa berbaik sangka pada Allah. Ujian adalah sebuah madrasah kehidupan, universitas kehidupan dimana akan mentarbiyah langsung orang mukmin yang diberikan ujian tersebut.




2)      Penyebab derajat orang mukmin diangkat oleh Allah.

Dari Aisyah ra : “Tidaklah seorang yang terkena penyakit Tho’un, kemudian dia diam dalam negeri dan bersabar akan penyakitnya, tidaklah dia kecuali ia mendapatkan pahala seperti orang yang mati syahid.” (HR. Bukhori Muslim)



3)      Menjadi balasan di dunia.

Nabi Ayub,as diuji dengan sakitnya dan bersabar atasnya, lalu beliau mendapatkan ganti yang banyak dari Allah. Ini dikarenakan beliau curhatnya kepada Rabbnya.



4)      Menjadikan hati ikhlas, bersih, suci hanya bagi Allah SWT.

Biasanya jika orang diberikan ujian, dia akan merasa takkan ada orang di muka bumi ini yang dapat menolongnya dan yang dapat menolongnya hanya Allah SWT. Hal ini akan membuatnya semakin dekat pada Allah SWT.

Sakitnya seorang mukmin akan membuat dia makin ingat pada Allah, bahkan kematiannya pun akan membuatnya makin dekat dengan Allah SWT.

5)      Untuk mendidik orang mukmin agar lebih dewasa sebagai manusia.

Dalam Qs. Al-Baqarah : 155-157

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, Inna lillahi wa inna ilayhi raji’un. Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk “

Ungkapan Ulaaika…….dalam surat tersebut mengungkapkan kedudukan orang yang diuji itu itu begitu tinggi, begitu jauh.



6)      Membersihkan barisan orang beriman dari orang-orang yang mengaku beriman, orang-orang munafik.

Dalam ujian akan jelas batas antara orang-orang beriman dan orang-orang munafik.

Ketika perang Khandak, orang mukmin dikepung kafir, sampai tidak sempat sholat, orang munafik mengatakan bahwa tidaklah janji Rasulullah hanya menipu kita. Maka dengan ujian inilah terlihat mana orang yang benar-benar beriman dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya.



7)      Meneladani orang-orang yang sabar.

Bersabarlah kamu sebagaimana orang-orang saleh bersabar.

Ujian bagi orang-orang mukmin bukanlah azab, namun semata-mata memberikan pada diri mereka manfaat baik manfaat di dunia maupun di akhirat.






Bukannya tak mungkin tuk bisa tersenyum ketika hati menangis dan teriris, jika kita mampu  tuk menyadari itu bagian dari kasih Ilahi agar Allah memindahkan kebaikan-kebaikan orang yang menyakiti dan mendzalimi kita.



Bukannya tak mungkin tuk bisa bangkit dari keterpurukan, jika kita mampu tuk menyadari bahwa Allah sedang menyapa dengan cinta-Nya agar kita dapat tumbuh tegar dan kuat.



Bukannya tak mungkin tuk bisa memberi ketika diri sendiri dalam kekurangan, jika kita mampu tuk membahagiakan orang lain bukan hanya membahagiakan diri sendiri.



Bukannya tak mungkin tuk bisa memaafkan ketika dibenci dan dihina, jika kita mampu tuk memahami bahwa itu merupakan bagian dari penyucian diri dan ikhlas hanya mengharap Ridho Ilahi.



Bukannya tak mungkin tuk bisa melupakan kegagalan ketika kita masih berkubang didalamnya, jika kita mampu tuk menyadari itu adalah awal dari kesuksesan kita.



Bukannya tak mungkin tuk bisa melupakan masa lalu yang menyakitkan, jika kita mampu tuk mengetahui itulah jalan yang harus ditempuh untuk mengawali kebahagiaan yang akan diberikan Allah sebagai penggantinya.



Bukannya tak mungkin tuk bisa menghilangkan duka karena kehilangan, jika kita mampu tuk percaya bahwa Allah telah meminjamkan kepada kita beberapa saat tuk merasa bahagia.



Bukannya tak mungkin tuk bisa menghadapi penderitaan dan cobaan yang terus mendera, jika kita mampu tuk menumbuhkan kesabaran dan rasa syukur dan menyadari itu bagian dari cara Allah menyayangi hamba-Nya.



Mungkin alasan Tuhan menciptakan kesedihan, kesulitan serta penderitaan.

Agar kita menengadahkan tangan, bersuara dalam hati, bersujud dalam diam dan memulai segalanya dengan senyuman.

Bersabarlah…….dan ikhlaskan.



----Puisi by FaRaH_KiTHz----


*foto diambil dari google.com

Tidak ada komentar: