TAFSIR AL
HAYAH
DR. Ahzami
Samiun Jazuli, MA - TV ONE
Jum’at 11
Agustus 2017
Sunnatullah Adanya Ujian di Dalam Kehidupan
Mengapa harus ada ujian bagi orang mukmin?
Konsekuensinya adalah huznudzon kepada Allah.
Manfaat adanya ujian jika disikapi dengan sabar dan
ikhlas karena Allah Ta’ala :
1)
Menghapuskan dosa-dosa.
Apabila kita benar menyikapinya bisa jadi
sarana penghapus dosa. Rasulullah : “Tidaklah seorang mukmin ditimpa musibah
pada dirinya, hartanya pada keluarganya sehingga menjadikan dia sedih melainkan
semuanya itu menjadi sebab dihapuskannya dosa-dosanya di hadapan Allah.” (HR.
Bukhori Mulim)
Inilah yang menyebabkan kita harus
senantiasa berbaik sangka pada Allah. Ujian adalah sebuah madrasah kehidupan,
universitas kehidupan dimana akan mentarbiyah langsung orang mukmin yang
diberikan ujian tersebut.
2)
Penyebab derajat orang mukmin diangkat oleh
Allah.
Dari Aisyah ra : “Tidaklah seorang yang
terkena penyakit Tho’un, kemudian dia diam dalam negeri dan bersabar akan
penyakitnya, tidaklah dia kecuali ia mendapatkan pahala seperti orang yang mati
syahid.” (HR. Bukhori Muslim)
3)
Menjadi balasan di dunia.
Nabi Ayub,as diuji dengan sakitnya dan
bersabar atasnya, lalu beliau mendapatkan ganti yang banyak dari Allah. Ini
dikarenakan beliau curhatnya kepada Rabbnya.
4)
Menjadikan hati ikhlas, bersih, suci hanya bagi
Allah SWT.
Biasanya jika orang diberikan ujian, dia
akan merasa takkan ada orang di muka bumi ini yang dapat menolongnya dan yang
dapat menolongnya hanya Allah SWT. Hal ini akan membuatnya semakin dekat pada
Allah SWT.
Sakitnya seorang mukmin akan membuat dia
makin ingat pada Allah, bahkan kematiannya pun akan membuatnya makin dekat
dengan Allah SWT.
5)
Untuk mendidik orang mukmin agar lebih dewasa
sebagai manusia.
Dalam Qs. Al-Baqarah : 155-157
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan
kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan
buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
(Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, Inna lillahi wa inna ilayhi raji’un. Mereka itulah yang mendapat
keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah
orang-orang yang mendapat petunjuk “
Ungkapan Ulaaika…….dalam surat tersebut
mengungkapkan kedudukan orang yang diuji itu itu begitu tinggi, begitu jauh.
6)
Membersihkan barisan orang beriman dari
orang-orang yang mengaku beriman, orang-orang munafik.
Dalam ujian akan jelas batas antara
orang-orang beriman dan orang-orang munafik.
Ketika perang Khandak, orang mukmin
dikepung kafir, sampai tidak sempat sholat, orang munafik mengatakan bahwa
tidaklah janji Rasulullah hanya menipu kita. Maka dengan ujian inilah terlihat
mana orang yang benar-benar beriman dan orang-orang yang ada penyakit di dalam
hatinya.
7)
Meneladani orang-orang yang sabar.
Bersabarlah kamu sebagaimana orang-orang
saleh bersabar.
Ujian bagi orang-orang mukmin bukanlah
azab, namun semata-mata memberikan pada diri mereka manfaat baik manfaat di
dunia maupun di akhirat.
Bukannya
tak mungkin tuk bisa tersenyum ketika hati menangis dan teriris, jika kita
mampu tuk menyadari itu bagian dari
kasih Ilahi agar Allah memindahkan kebaikan-kebaikan orang yang menyakiti dan
mendzalimi kita.
Bukannya
tak mungkin tuk bisa bangkit dari keterpurukan, jika kita mampu tuk menyadari
bahwa Allah sedang menyapa dengan cinta-Nya agar kita dapat tumbuh tegar dan
kuat.
Bukannya
tak mungkin tuk bisa memberi ketika diri sendiri dalam kekurangan, jika kita
mampu tuk membahagiakan orang lain bukan hanya membahagiakan diri sendiri.
Bukannya
tak mungkin tuk bisa memaafkan ketika dibenci dan dihina, jika kita mampu tuk
memahami bahwa itu merupakan bagian dari penyucian diri dan ikhlas hanya
mengharap Ridho Ilahi.
Bukannya
tak mungkin tuk bisa melupakan kegagalan ketika kita masih berkubang
didalamnya, jika kita mampu tuk menyadari itu adalah awal dari kesuksesan kita.
Bukannya
tak mungkin tuk bisa melupakan masa lalu yang menyakitkan, jika kita mampu tuk
mengetahui itulah jalan yang harus ditempuh untuk mengawali kebahagiaan yang
akan diberikan Allah sebagai penggantinya.
Bukannya
tak mungkin tuk bisa menghilangkan duka karena kehilangan, jika kita mampu tuk
percaya bahwa Allah telah meminjamkan kepada kita beberapa saat tuk merasa
bahagia.
Bukannya
tak mungkin tuk bisa menghadapi penderitaan dan cobaan yang terus mendera, jika
kita mampu tuk menumbuhkan kesabaran dan rasa syukur dan menyadari itu bagian
dari cara Allah menyayangi hamba-Nya.
Mungkin
alasan Tuhan menciptakan kesedihan, kesulitan serta penderitaan.
Agar
kita menengadahkan tangan, bersuara dalam hati, bersujud dalam diam dan memulai
segalanya dengan senyuman.
Bersabarlah…….dan
ikhlaskan.
----Puisi
by FaRaH_KiTHz----
*foto diambil dari google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar